• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Program Studi
Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
Universitas Gadjah Mada
  • BERANDA
  • PROGRAM MAGISTER
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PEMETAAN
      • MATA KULIAH
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
  • PROGRAM DOKTOR
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PERKULIAHAN
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK DAN JADWAL UJIAN
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
    • RISET/PUBLIKASI
  • KONTAK
  • Beranda
  • Berita
  • Kuliah Kerja Lapangan 2025: Menguak Kompleksitas Tantangan Lingkungan Pesisir di Kabupaten Pemalang melalui Pendekatan Multidisiplin

Kuliah Kerja Lapangan 2025: Menguak Kompleksitas Tantangan Lingkungan Pesisir di Kabupaten Pemalang melalui Pendekatan Multidisiplin

  • Berita, Flash
  • 21 July 2025, 14.06
  • Oleh: muhammad.ulyn.n
  • 0

Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada telah menyelenggarakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) komprehensif bertema “Coastal Resilience” di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada tanggal 14-18 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan pendekatan multidisiplin untuk menganalisis berbagai aspek lingkungan pesisir yang mencakup dimensi sosial, fisik, dan biotik di wilayah yang tersebar di empat kecamatan strategis yaitu Kecamatan Pemalang, Taman, Petarukan, dan Ulujami.

Hasil penelitian komprehensif dari kelima minat menunjukkan kompleksitas tantangan pesisir Kabupaten Pemalang yang saling berkaitan. Minat Sosial mengungkapkan bahwa Kecamatan Ulujami merupakan kecamatan yang menunjukkan tingkat persepsi tertinggi terhadap semua isu pesisir, diantaranya adalah kerusakan infrastruktur, rumah, dan lahan pertanian akibat banjir rob, penurunan kualitas air dan lahan pertanian, serta hilangnya mata pencaharian masyarakat akibat permasalahan lingkungan pesisir. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Sosial)

Pada aspek lain, Minat Coastal Hazard Wheel mengidentifikasi tingkat kerentanan sedang hingga sangat tinggi terhadap disrupsi ekosistem, inundasi, erosi, dan intrusi air laut, yang dikonfirmasi dengan kejadian banjir rob Mei 2025 yang menyebabkan 50% wilayah Desa Kertosari dan 100% Desa Blendung terendam. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Coastal Hazard Wheel)

Penelitian intrusi air laut mengungkap ancaman tersembunyi terhadap kualitas air tanah yang menunjukkan variasi signifikan kualitas air tanah akibat masuknya air laut ke dalam lapisan akuifer. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Intrusi)

Sementara itu, hasil pengamatan dari Minat Clean Coastal Index (CCI) menunjukkan bahwa Pantai Widuri memiliki kepadatan sampah makro (Sampah dengan ukuran lebih besar dari 25 mm) lebih tinggi karena aktivitas wisata yang intensif dengan 143 sampah plastik dari total 174 item, sementara Pantai Joko Tingkir didominasi sampah meso (Sampah dengan ukuran antara 5 mm hingga 25 mm) akibat aliran Sungai Comal. KEE Mojo sebagai kawasan konservasi menghadapi tekanan ganda dari akumulasi sampah laut dan darat yang mengancam kelestarian ekosistem mangrove. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Clean Coastal Index)

Melalui perspektif lain, Tim Minat Biotik menemukan bahwa Ekosistem Mangrove Mojo memiliki potensi penyerapan karbon sebesar 55,73 ton C/ha yang didominasi Avicennia marina dan Rhizophora mucronata, namun menghadapi tekanan dari alih fungsi lahan menjadi tambak udang vaname yang menyebabkan kematian pohon mangrove di zona kritis. Temuan ini menunjukkan bahwa pesisir Pemalang menghadapi tekanan berlapis yang memerlukan pendekatan pengelolaan holistik dan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan pesisir. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Biotik)

Kegiatan penelitian komprehensif ini melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pemalang termasuk BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, BAPPEDA, dan Cabang Dinas Kehutanan V, serta Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Daerah memberikan dukungan penuh berupa penyediaan data, informasi, dan dokumen penunjang analisis. Sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal, termasuk keterlibatan Kelompok Pelita Bahari yang dibentuk bersama OISCA, memperkuat upaya perlindungan ekosistem mangrove sebagai benteng alami pesisir.

Hasil penelitian terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi komprehensif untuk pengelolaan lingkungan pesisir yang berkelanjutan dan menjadi dasar acuan bagi Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam merumuskan kebijakan pengelolaan lingkungan yang lebih efektif. Dampak jangka panjang penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan, memperkuat ketahanan sosial ekonomi masyarakat pesisir, serta menjadi peringatan awal bagi pemerintah daerah untuk mulai melakukan upaya mitigasi dan adaptasi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan tekanan pembangunan di wilayah pesisir.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pendekatan holistik. SDG 6 (Clean Water and Sanitation) didukung melalui upaya memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih berkelanjutan dengan analisis intrusi air laut. SDG 13 (Climate Action) diimplementasikan melalui analisis dampak perubahan iklim terhadap masyarakat pesisir dan identifikasi potensi penyerapan karbon mangrove sebagai solusi berbasis alam. SDG 14 (Life Below Water) diperkuat melalui perlindungan dan pemulihan ekosistem pesisir serta pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. SDG 15 (Life on Land) didukung melalui kajian pengelolaan lingkungan pesisir berkelanjutan dan perlindungan ekosistem darat di zona pesisir. Terakhir, SDG 17 (Partnerships for the Goals) diimplementasikan melalui kolaborasi komprehensif dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang, berbagai OPD, dan masyarakat lokal yang memberikan dukungan penuh dalam bentuk akses data dan fasilitas penelitian.

Penulis: Tim KKL

Tags: ilmu lingkungan pemalang praktik lapangan SDG 13 SDG 14 SDG 15 SDG 17 SDG 6 SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Universitas Gadjah Mada

Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (+62) 858-6655-3174
Email: ilmulingkungan.pasca@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju