• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
Universitas Gadjah Mada
  • BERANDA
  • PROGRAM MAGISTER
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PEMETAAN
      • MATA KULIAH
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
  • PROGRAM DOKTOR
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PERKULIAHAN
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK DAN JADWAL UJIAN
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
    • RISET/PUBLIKASI
  • KONTAK
  • Beranda
  • Flash
Arsip:

Flash

Kiat Menulis dan Lulus Tepat Waktu: Doktor Ilmu Lingkungan UGM Gelar Workshop Penulisan dan Motivasi oleh Alumni

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Monday, 8 September 2025

Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Workshop Penulisan dan Motivasi Alumni bertajuk “Kiat Merancang S3 tanpa Harus Terlambat – Jangan Takut Gagal (Publikasi) karena Kegagalan adalah Guru Terbaik” selama dua hari, Rabu hingga Kamis, 3–4 Agustus 2025, di Fakultas Geografi UGM. Kegiatan ini menghadirkan dua dosen dan empat alumni dari Doktor Ilmu Lingkungan sebagai narasumber. Tak kurang dari puluhan peserta yang berasal dari mahasiswa empat program doktor di UGM—Doktor Ilmu Lingkungan, Doktor Ilmu Geografi, Doktor Kependudukan, dan Doktor Kajian Pariwisata—mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

[sangar-slider id=”1880″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Wokrshop penulisan atau pelatihan publikasi merupakan agenda regular tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan. Tujuan diselenggarakannya workshop penulisan adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis akademik mahasiswa doktoral, khususnya dalam menyiapkan publikasi yang memenuhi standar jurnal nasional dan internasional bereputasi. Pada kesempatan kali ini, kegiatan ditambah dengan sesi motivasi alumni sebagai pelengkap dan dukungan dalam memberikan informasi bagaimana alumni menjalani dan menyelesaikan kuliah doktoral di Doktor Ilmu Lingkungan.

Kegiatan diawali dengan sesi materi penulisan publikasi untuk Jurnal Nasional dan Internasional bereputasi oleh Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. dan Dr. Tjahyo Nugroho Adji, S.Si., M.Sc.Tech. yang merupakan dosen dari Doktor Ilmu Lingkungan. Keduanya ditunjuk sebagai pemateri dalam workshop penulisan karena kapabilitasnya sebagai chief editor dari Indonesian Journal of Geography. Kegiatan workshop penulisan berlangsung sangat sarat akan substansi dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Selain meningkatkan keterampilan menulis, pemateri juga memberikan kiat-kiat agar mahasiswa program doktoral dapat menyelesaikan studi tepat waktu sambil menghasilkan karya ilmiah berkualitas.

Setelah selesainya sesi workshop penulisan, kegiatan dilanjutkan dengan Motivasi Alumni yang menghadirkan empat alumni yaitu Dr. Vincencia Septaviani Issera S P, S.Hut., M.P. (Bappeda Provinsi Kalimantan Barat), Dr. Westi Utami, S.Si., M.Sc. (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional), Dr. Adnin Musadri Asbi, S.Hut., M.Sc. (ITERA), dan Dr. Risman Jaya, S.Pd., M.Si. (Universitas Muhammadiyah Gorontalo). Pada sesi ini, terlaksana diskusi interaktif antara mahasiswa dan alumni yang mana memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya langsung terkait strategi menyelesaikan studi doktoral.

Selain memperkuat kapasitas akademik, workhsop ini merupakan bentuk nyata komitmen Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). melalui penguatan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan meningkatkan keterampilan literasi ilmiah dan kemampuan publikasi mahasiswa doktoral. Program ini juga memperkuat prinsip pendidikan berkelanjutan dan refleksi akademik, yang beririsan dengan pendekatan education for sustainable development di sektor pendidikan tinggi.

Melalui pendekatan yang holistik, workshop ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis penulisan ilmiah, tetapi juga mendorong peserta untuk menginternalisasi nilai-nilai keberlanjutan dalam proses akademik mereka. Para narasumber menekankan pentingnya membangun pola pikir kritis, etika riset, serta tanggung jawab ilmuwan dalam menyumbangkan pengetahuan untuk kepentingan masyarakat luas dan keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi ruang reflektif sekaligus strategis bagi mahasiswa doktoral untuk menavigasi studi mereka secara lebih terarah, bermakna, dan berdampak, sejalan dengan tujuan besar UGM sebagai universitas riset kelas dunia yang berorientasi pada solusi nyata untuk tantangan global.

Penulis: Selamita, Shinta

Editor: Ulyn N

Dukung Smart City IKN, Tim UGM Laksanakan Survei Lapangan Riset Fundamental 2025

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Monday, 18 August 2025

Dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai smart city yang berkelanjutan, Tim Riset Fundamental 2025 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melaksanakan kegiatan survei lapangan pada tanggal 11–16 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Riset Fundamental 2025 dengan topik: “Inovasi dan Sistem Pengelolaan Sampah yang Smart untuk Mendukung Implementasi Smart City di Ibu Kota Nusantara.”

[sangar-slider id=”1798″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Tim riset ini dipimpin oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., dosen Departemen Geografi Pembangunan sekaligus Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah pada Program Magister Geografi UGM. Beliau didampingi oleh dua peneliti utama, yaitu Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. (Dosen Departemen Geografi Lingkungan dan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan UGM) dan Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. (Dosen Departemen Teknik Kimia UGM).

Kegiatan ini juga melibatkan para asisten peneliti dari berbagai latar belakang akademik, yakni mahasiswa Magister Geografi UGM Minat Studi Pembangunan Wilayah: Dias Oktri Raka Setiadi, S.Si., Yunita Salsabila, S.Si., dan Gilang Cahya Nusantara; serta alumni: Amandita ‘Ainur Rohmah, S.Si., M.Sc. Tak hanya itu, turut bergabung pula mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan UGM, Fauzan Hidayat, S.T., M.Si.

Survei lapangan ini bertujuan untuk menghimpun data terkait sistem pengelolaan sampah yang ada di wilayah IKN serta mengidentifikasi potensi penerapan teknologi dan pendekatan inovatif dalam pengelolaan sampah berbasis smart city. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan sistem tata kelola lingkungan di IKN yang modern, efisien, dan ramah lingkungan. Dalam pelaksanaannya, tim melakukan observasi lapangan, wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan, serta pemetaan spasial untuk mendukung analisis yang komprehensif.

Kegiatan riset ini mendukung pencapaian beberapa poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) melalui dukungan terhadap pengembangan kota yang tangguh dan ramah lingkungan, SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan fokus pada pengelolaan limbah yang berkelanjutan, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan kontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan dari sistem pengelolaan sampah, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu dan aktor dalam proses riset dan implementasi. Dengan ini, UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional dan global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Ulyn N

Defisiensi: Kegiatan Teori dan Praktik Terintegrasi untuk Bekal Semester Baru

BeritaFlash Monday, 18 August 2025

Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi membuka Semester Gasal TA. 2025/2026 dengan menyelenggarakan rangkaian kegiatan defisiensi dan praktik lapangan bagi mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dasar lintas disiplin serta meningkatkan kapasitas akademik mahasiswa dalam memahami isu-isu lingkungan yang kompleks dan multidimensi.

[sangar-slider id=”1790″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Defisiensi yang berlangsung selama satu minggu ini menghadirkan pakar dari berbagai disiplin ilmu, alumni, dan pustakawan UGM untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang isu-isu lingkungan penting seperti perubahan iklim (SDG 13), pengelolaan air bersih dan sanitasi (SDG 6), restorasi ekosistem darat (SDG 15), transisi energi bersih dan terjangkau (SDG 7), serta kemitraan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG 17). Ketua kegiatan, Dr. Sudrajat, menyatakan bahwa defisiensi menjadi momen penting untuk menyamakan pemahaman mahasiswa dari latar belakang yang beragam serta menyiapkan mereka dengan fondasi teori dan konsep yang kuat untuk melanjutkan studi mereka di bidang ilmu lingkungan dan geografi.

Melengkapi kegiatan di dalam kelas yang diselenggarakan pada 11-15 Agustus 2025, Program Magister Ilmu Lingkungan UGM juga menggelar praktik yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2025 di lima lokasi strategis yaitu Magelang, Purworejo, dan Kulon Progo. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk mengamati dan mengkaji fenomena lingkungan.

Setiap lokasi dipilih secara cermat untuk menggambarkan berbagai tantangan lingkungan, mulai dari dampak pembangunan jalan tol terhadap ekosistem, adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim di permukiman, pengembangan ekowisata yang berkelanjutan, hingga kajian morfologi lahan dan ekonomi berkelanjutan. Penutupan kegiatan dilakukan di lokasi ekowisata strategis dengan diskusi reflektif dan presentasi rencana riset mahasiswa sebagai wujud komitmen awal mereka dalam riset lingkungan berbasis keberlanjutan.

Menurut Dr. Sudrajat, praktik lapangan merupakan langkah penting untuk mengintegrasikan teori dan praktik, membangun kesadaran kritis, serta mendorong kemampuan analitis mahasiswa dalam memahami interaksi kompleks antara manusia dan lingkungan. Pengalaman lapangan diharapkan menjadi pijakan awal bagi mahasiswa dalam menjalankan riset yang berdampak nyata bagi pencapaian target SDGs, sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.

Program Magister Ilmu Lingkungan UGM terus berkomitmen menjadi pionir dalam pengembangan keilmuan lingkungan yang berorientasi pada solusi dan keberlanjutan, mempersiapkan lulusan yang mampu berkontribusi dalam riset, kebijakan, dan aksi nyata menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program dan kegiatan akademik, dapat mengunjungi laman resmi Program Magister Ilmu Lingkungan UGM di https://lingkungan.pasca.ugm.ac.id/.

Penulis: Agung

Editor: Ulyn N

UGM Sambut University of Birmingham: Momentum Strategis Penjajakan Kemitraan Akademik Pascasarjana

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Wednesday, 6 August 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari University of Birmingham (UoB) di Sekolah Pascasarjana UGM pada Rabu, 6 Agustus 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Prof. Siti Malkhamah, Prof. Eko Haryono, dan Dr. Priyaji Agung Pambudi dari UGM, serta Prof. Gregor Leckebusch dan Ahmad (mahasiswa) dari UoB. Kedua universitas membahas rencana kerja sama yang lebih mendalam dalam berbagai bidang, termasuk pertukaran akademik, penelitian kolaboratif, dan program joint degree.

[sangar-slider id=”1778″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Rencana kerja sama yang dibahas mencakup beberapa inisiatif strategis, seperti visiting lecture, summer course, dan kolaborasi penelitian. Selain itu, kedua institusi juga membahas rencana pengembangan program joint degree untuk master dan doctoral program.

Kemitraan ini juga sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) melalui program pertukaran pelajar dan penguatan kurikulum, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan memperkuat jejaring global antara universitas. Kolaborasi penelitian di bidang lingkungan juga mendukung SDG 13 (Penanganan Climate Action) dan SDG 15 (Life on Land) melalui inisiatif yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup. Sinergi yang dilakukan oleh UGM dan UoB berkomitmen untuk meningkatkan dampak akademik dan sosial, mendorong inovasi, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di tingkat global.

Penulis: Lucky

Editor: Ulyn

Ilmu Lingkungan UGM Bahas Geoscience untuk Sustainable Development Goals dengan National Taiwan University

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Tuesday, 5 August 2025

Yogyakarta, 5 Agustus 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan melakukan pertemuan dengan delegasi dari National Taiwan University (NTU) dalam rangka menjalin kerja sama internasional di bidang pendidikan dan penelitian. Pertemuan yang berlangsung di Pusat Studi Sumberdaya Lahan UGM ini dihadiri oleh Prof. Eko Haryono dan Prof. Junun Sartohadi dari pihak UGM, serta Prof. Jr-Chuan Huang dan Dr. Ci-Jian Yang selaku perwakilan dari NTU.

[sangar-slider id=”1771″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas beberapa rencana kerja sama strategis, antara lain program joint supervisor, pertukaran mahasiswa (exchange students), penyelenggaraan summer school, kuliah tamu (guest lecture), kegiatan kerja lapangan internasional di Indonesia dan Taiwan, serta konferensi bersama yang akan diselenggarakan setiap tahun seputar bidang geo-science.

Dengan basic keilmuan yang multidisiplin kedua pihak menekankan pada kegiatan Pendidikan dan penelitian dibidang Geoscience untuk Sustainable Development Goals. Harapannya, Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan dapat menyelenggarakan kegiatan kolaboratif tersebut bersama National Taiwan University terutama Department of Geography.

Kerja sama UGM dan NTU ini secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui program Bersama, kedua institusi berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, kolaboratif, serta relevan dengan tantangan global, termasuk isu lingkungan dan perubahan iklim.

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat jejaring akademik internasional UGM dan NTU, tetapi juga menjadi sarana pertukaran ilmu dan budaya yang bermanfaat bagi sivitas akademika kedua universitas.

Penulis: Salsa

Editor: Ulyn

Kuliah Kerja Lapangan 2025: Menguak Kompleksitas Tantangan Lingkungan Pesisir di Kabupaten Pemalang melalui Pendekatan Multidisiplin

BeritaFlash Monday, 21 July 2025

Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada telah menyelenggarakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) komprehensif bertema “Coastal Resilience” di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada tanggal 14-18 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan pendekatan multidisiplin untuk menganalisis berbagai aspek lingkungan pesisir yang mencakup dimensi sosial, fisik, dan biotik di wilayah yang tersebar di empat kecamatan strategis yaitu Kecamatan Pemalang, Taman, Petarukan, dan Ulujami.

Hasil penelitian komprehensif dari kelima minat menunjukkan kompleksitas tantangan pesisir Kabupaten Pemalang yang saling berkaitan. Minat Sosial mengungkapkan bahwa Kecamatan Ulujami merupakan kecamatan yang menunjukkan tingkat persepsi tertinggi terhadap semua isu pesisir, diantaranya adalah kerusakan infrastruktur, rumah, dan lahan pertanian akibat banjir rob, penurunan kualitas air dan lahan pertanian, serta hilangnya mata pencaharian masyarakat akibat permasalahan lingkungan pesisir. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Sosial)

Pada aspek lain, Minat Coastal Hazard Wheel mengidentifikasi tingkat kerentanan sedang hingga sangat tinggi terhadap disrupsi ekosistem, inundasi, erosi, dan intrusi air laut, yang dikonfirmasi dengan kejadian banjir rob Mei 2025 yang menyebabkan 50% wilayah Desa Kertosari dan 100% Desa Blendung terendam. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Coastal Hazard Wheel)

Penelitian intrusi air laut mengungkap ancaman tersembunyi terhadap kualitas air tanah yang menunjukkan variasi signifikan kualitas air tanah akibat masuknya air laut ke dalam lapisan akuifer. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Intrusi)

Sementara itu, hasil pengamatan dari Minat Clean Coastal Index (CCI) menunjukkan bahwa Pantai Widuri memiliki kepadatan sampah makro (Sampah dengan ukuran lebih besar dari 25 mm) lebih tinggi karena aktivitas wisata yang intensif dengan 143 sampah plastik dari total 174 item, sementara Pantai Joko Tingkir didominasi sampah meso (Sampah dengan ukuran antara 5 mm hingga 25 mm) akibat aliran Sungai Comal. KEE Mojo sebagai kawasan konservasi menghadapi tekanan ganda dari akumulasi sampah laut dan darat yang mengancam kelestarian ekosistem mangrove. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Clean Coastal Index)

Melalui perspektif lain, Tim Minat Biotik menemukan bahwa Ekosistem Mangrove Mojo memiliki potensi penyerapan karbon sebesar 55,73 ton C/ha yang didominasi Avicennia marina dan Rhizophora mucronata, namun menghadapi tekanan dari alih fungsi lahan menjadi tambak udang vaname yang menyebabkan kematian pohon mangrove di zona kritis. Temuan ini menunjukkan bahwa pesisir Pemalang menghadapi tekanan berlapis yang memerlukan pendekatan pengelolaan holistik dan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan pesisir. [selengkapnya]

(Dokumentasi Minat Biotik)

Kegiatan penelitian komprehensif ini melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pemalang termasuk BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, BAPPEDA, dan Cabang Dinas Kehutanan V, serta Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Daerah memberikan dukungan penuh berupa penyediaan data, informasi, dan dokumen penunjang analisis. Sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal, termasuk keterlibatan Kelompok Pelita Bahari yang dibentuk bersama OISCA, memperkuat upaya perlindungan ekosistem mangrove sebagai benteng alami pesisir.

Hasil penelitian terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi komprehensif untuk pengelolaan lingkungan pesisir yang berkelanjutan dan menjadi dasar acuan bagi Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam merumuskan kebijakan pengelolaan lingkungan yang lebih efektif. Dampak jangka panjang penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan, memperkuat ketahanan sosial ekonomi masyarakat pesisir, serta menjadi peringatan awal bagi pemerintah daerah untuk mulai melakukan upaya mitigasi dan adaptasi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan tekanan pembangunan di wilayah pesisir.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pendekatan holistik. SDG 6 (Clean Water and Sanitation) didukung melalui upaya memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih berkelanjutan dengan analisis intrusi air laut. SDG 13 (Climate Action) diimplementasikan melalui analisis dampak perubahan iklim terhadap masyarakat pesisir dan identifikasi potensi penyerapan karbon mangrove sebagai solusi berbasis alam. SDG 14 (Life Below Water) diperkuat melalui perlindungan dan pemulihan ekosistem pesisir serta pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. SDG 15 (Life on Land) didukung melalui kajian pengelolaan lingkungan pesisir berkelanjutan dan perlindungan ekosistem darat di zona pesisir. Terakhir, SDG 17 (Partnerships for the Goals) diimplementasikan melalui kolaborasi komprehensif dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang, berbagai OPD, dan masyarakat lokal yang memberikan dukungan penuh dalam bentuk akses data dan fasilitas penelitian.

Penulis: Tim KKL

Kilas Kegiatan Internship Program UGM–GUT: Kajian Geologi dan Geografi dalam Pengembangan Studi Ilmu Lingkungan

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Thursday, 17 July 2025

Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat jejaring internasional melalui penyelenggaraan Internship Doctoral Program hasil kerja sama dengan Fakultas Geografi dan Guilin University of Technology (GUT), Tiongkok. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk terlibat dalam pengalaman akademik dan riset lintas negara. Sejak 21 April 2025, lima mahasiswa dari GUT telah tiba di UGM untuk mengikuti program selama kurang lebih tiga bulan, yang terdiri dari tiga mahasiswa non-degree Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan dan dua mahasiswa Internship Master Program Magister Geografi. Mereka sebelumnya telah mempersiapkan rencana studi dan riset, dan dibimbing oleh para akademisi UGM, termasuk Prof. Eko Haryono, untuk aktif mengikuti berbagai kegiatan akademik dan penelitian di Indonesia.

[sangar-slider id=”1814″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Pada 8 Mei 2025, mahasiswa GUT mengikuti kuliah bertema “Perubahan Bentang Alam Vulkanik dan Interferensi Aktivitas Manusia” yang dipandu oleh Mr. Malawani dari Departemen Geografi, UGM. Kuliah ini mengangkat evolusi morfologi serta pengaruh aktivitas manusia di Lembah Gendol, Gunung Merapi, termasuk dampak letusan, sedimentasi, dan kegiatan penambangan terhadap bentuk dan aliran sungai.

Kuliah berlanjut pada 9 Mei 2025 dengan topik “Studi Gunung Api di Indonesia” yang disampaikan oleh Mr. Indranova dari UGM. Ia menjelaskan distribusi spasial gunung api di Indonesia serta perkembangan riset geokimia yang mendukung pemahaman mekanisme pembentukan sistem vulkanik terkait dengan tektonik lempeng.

Pada 15 Mei 2025, mahasiswa GUT mengikuti kuliah bertema “Karst Geomorfologi” yang disampaikan oleh Prof. Eko dari Fakultas Geografi, UGM. Kuliah ini memberikan pemahaman mendalam mengenai pembentukan, evolusi, dan karakteristik unik bentang alam karst disertai pemaparan visual dari berbagai lokasi lapangan.

Selanjutnya, pada 16 Mei 2025, Prof. Arifudin Idrus dari Fakultas Teknik, UGM, memberikan kuliah mengenai sumber daya mineral di Indonesia. Beliau memaparkan jenis-jenis mineral utama, sejarah pembentukannya, kadar produksi, serta metode penambangan yang diterapkan di Indonesia.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan studi lapangan di Gunung Gupit, Jawa Tengah, pada 20 Mei 2025 yang dipandu oleh Prof. Arifudin Idrus beserta tim. Dalam kesempatan ini, mahasiswa GUT mempelajari distribusi kawah, perubahan komposisi mineral, intrusi diorit, pembentukan tubuh bijih, serta prospek mineralisasi di wilayah tersebut.

Setelah kegiatan perkuliahan selesai, selama Bulan Juni mahasiswa GUT membuat resume atau summary Pendidikan dan pelatihannya selama di Indonesia. Akhirnya, sampai dengan 16 Juli mahasiswa pertukaran GUT Kembali ke China dengan pengalaman yang dapat memperkaya wawasan mereka mengenai geologi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia serta dapat mempererat hubungan akademik antara kedua universitas.

Sebagai bagian dari komitmen UGM terhadap pembangunan berkelanjutan, kegiatan ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan akses pembelajaran lintas negara dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui penguatan kolaborasi internasional di bidang pendidikan dan penelitian.

Penulis: Ulyn N

Ekspedisi Sunda Kecil: Dinamika Tren Eco-Tourism untuk Mendukung Pariwisata Super Premium di Nusa Tenggara Timur

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Monday, 7 July 2025

Nusa Tenggara Timur, Juli 2025 – Sebanyak 25 mahasiswa program doktor Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Lingkungan, Doktor Ilmu Geografi, dan Doktor Kependudukan melaksanakan Ekspedisi Sunda Kecil pada 1–7 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran transdisipliner yang menghubungkan sains, budaya, dan kebijakan keberlanjutan. Empat lokasi strategis menjadi fokus ekspedisi, masing-masing menggambarkan kompleksitas hubungan antara manusia dan lingkungan di wilayah kepulauan timur Indonesia.

  1. Wae Rebo: Ekowisata Budaya dan Semangat Keberlanjutan [selengkapnya]

Desa Wae Rebo terletak di pegunungan Manggarai menjadi titik awal ekspedisi. Lokasi ini terkenal dengan rumah adat Mbaru Niang yang melingkari Compang (altar leluhur), desa ini menjadi contoh praktik pengelolaan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan. Warga mengembangkan ekonomi melalui homestay, kopi lokal, dan tenun tangan, sekaligus menjaga kelestarian adat.

Ketua Prodi Doktor Ilmu Lingkungan, Prof. Eko Haryono, menyatakan:

“Pendidikan lingkungan untuk anak-anak desa menjadi kunci menjaga kesinambungan ekowisata berbasis budaya.”

Rekomendasi dari tim meliputi pelatihan digitalisasi wisata, penguatan promosi produk lokal, dan sinergi multipihak untuk pembangunan infrastruktur yang selaras dengan konservasi.

 

  1. Talkshow Interaktif: Merajut Kolaborasi Kawasan Wisata Premium Labuan Bajo [selengkapnya]

Di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, dilaksanakan talkshow antara tim UGM, alumni Kagama Manggarai, TN Komodo, kampus lokal El Bajo, dan praktisi lingkungan. Isu utama yang muncul mencakup: ketimpangan pembangunan pusat-pinggiran, kesiapan masyarakat lokal, manajemen sampah, dan daya dukung ekologis kawasan wisata.

Osmar Shalih, mahasiswa Doktor Geografi UGM, menyampaikan:

“Daya dukung lingkungan menjadi aspek krusial dalam desain kawasan wisata berkelanjutan.”

Hasil diskusi menekankan pentingnya membangun kapasitas masyarakat, memperkuat regulasi tata ruang, dan memperluas kolaborasi akademik-praktis untuk solusi keberlanjutan jangka panjang.

 

  1. Labuan Bajo: Kekayaan Bawah Laut dan Eksplorasi Ekologi Pulau-Pulau Kecil Tropis [selengkapnya]

Tim ekspedisi mengunjungi Pulau Sebayur, Taka Makassar, Padar, Kalong, dan Kelor untuk observasi ekosistem laut dan darat tropis. Pulau Sebayur dinilai ideal sebagai baseline konservasi karena rendah intervensi manusia. Di sisi lain, Pink Beach dan Padar menunjukkan tanda-tanda tekanan wisata yang perlu dikendalikan secara ekologis.

Studi ini juga mencatat pentingnya konservasi koloni kalong (kelelawar buah) di Pulau Kalong dan dinamika vegetasi savana Pulau Kelor sebagai indikator ekologi kawasan pesisir tropis.

Hasil ekspedisi memperkuat kebutuhan pengelolaan berbasis daya dukung, edukasi wisata, dan pelibatan komunitas lokal dalam konservasi.

 

  1. Komodo: Konservasi Reptil Purba dan Tantangan Ekowisata [selengkapnya]

Pulau Komodo menjadi highlight ekspedisi, di mana tim melakukan studi perilaku dan habitat Varanus komodoensis secara langsung di lapangan. Mahasiswa berinteraksi dengan Ranger TNK dan mengamati Komodo jantan bernama Thomas saat musim kawin. Studi ini menegaskan bahwa Komodo merupakan salah satu spesies kunci kemajuan evolusi dan menjadi simbol tantangan konservasi modern yang progresif.

Fizul Surya Pribadi, kandidat doktor Ilmu Lingkungan UGM, menyatakan:

“Komodo bukan hanya warisan hayati, tapi juga penghubung pengetahuan antara masa lalu dan masa depan bumi.”

Selain risiko ekologis, tim menyoroti isu sosial seperti ketimpangan distribusi manfaat ekonomi wisata dan rendahnya keterlibatan warga lokal dalam industri wisata kapal.

Mendukung SDGs dan Riset Berbasis Data

Ekspedisi Sunda Kecil UGM mendukung secara langsung berbagai tujuan SDGs:

  • SDG 4, 8, 13, 14, 15, dan 17,
    dengan pendekatan ilmiah, partisipatif, dan berbasis komunitas.

Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi riset lanjutan, pengembangan wilayah berkelanjutan, serta laboratorium hidup (living laboratory) untuk mengintegrasikan upaya konservasi alam, budaya, dan pembangunan yang berkeadilan di kawasan timur Indonesia.

Doktor Ilmu Lingkungan Pertahankan Akreditasi Unggul (BAN-PT) hingga 2030

FlashFlash S3Pengumuman Tuesday, 1 July 2025

Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mempertahankan Akreditasi Unggul dari BAN-PT berdasarkan SK No. 6881/SK/BAN-PT/Ak.Ppj/S3/VII/2025, dengan masa berlaku hingga tahun 2030.

Capaian ini mencerminkan komitmen program studi dalam menjaga mutu pendidikan yang tinggi, baik dari sisi kurikulum, dosen, riset, maupun lulusan. Akreditasi ini sekaligus menegaskan posisi UGM sebagai institusi pendidikan unggulan di bidang ilmu lingkungan.

Keberhasilan ini juga menjadi bagian dari kontribusi UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan pendidikan tinggi yang bermutu, inklusif, dan relevan bagi pembangunan berkelanjutan.

2025-Sertifikat Akreditasi S3 Ilmu Lingkungan 2025

Sertifikat Akreditasi [download]

UGM Soroti Penegakan Hukum Lingkungan yang Inklusif untuk Keberlanjutan

BeritaBerita S3FlashFlash S3 Thursday, 26 June 2025

(24/6/2025) Dalam rangka memeriahkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025, Prodi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana UGM berkolaborasi dengan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB), Fakultas Geografi UGM beserta Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI) menyelenggarakan Sarasehan Nasional bertajuk “Penegakan Hukum Lingkungan yang Inklusif: Menjamin Keadilan untuk Keberlanjutan”. Pemilihan tema ini mendukung aspek kultural dari ilmu lingkungan, yakni hukum lingkungan dengan memperhatikan tren kasus-kasus pelanggaran lingkungan terkini. Tema ini juga secara khusus mendukung SDGs tujuan 16, yakni peace, justice, and strong institutions.

[sangar-slider id=”1607″]
(Dokumentasi Kegiatan)

Kegiatan ini mengundang narasumber yang merupakan ahli di bidang hukum lingkungan, yakni Bambang Hero Saharjo, Wahyu Yun Santoso, Dodi Kurniawan, Tri Suyud Nusanto, Herry Wiyono, serta Erasmus Cahyadi. Mereka mewakili multipihak, baik akademisi, birokrat, profesional, maupun organisasi non pemerintah. Tingginya antusiasme ditunjukkan oleh sekitar 350 orang peserta baik luring, maupun daring. Diskusi yang berbobot serta pertanyaan seputar penegakan hukum lingkungan menggambarkan bahwa tema ini relevan dengan kondisi terkini.

Kegiatan Sarasehan Nasional ini terbagi menjadi dua sesi utama yang menghadirkan para ahli dari berbagai latar belakang. Sesi pertama berfokus pada penegakan hukum lingkungan dari perspektif ilmiah, hukum, dan kebijakan pemerintah. Pemateri dalam sesi ini antara lain Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo dari IPB University, Dr. Wahyu Yun Santoso dari Fakultas Hukum UGM, dan Dodi Kurniawan dari Ditjen Gakkum KLHK. Diskusi yang berlangsung dalam sesi ini membahas berbagai isu aktual, mulai dari kerusakan hutan akibat pembukaan lahan ilegal, peran ilmu pengetahuan dalam pembuktian hukum, hingga strategi perlindungan terhadap masyarakat sipil dan pakar lingkungan yang berhadapan dengan gugatan hukum.

Sesi kedua menghadirkan pembicara dari sektor hukum, organisasi masyarakat sipil, dan kejaksaan. Adv. Tri Suyud Nusanto dari IALHI memaparkan maraknya korupsi lingkungan yang berdampak pada kerusakan ekosistem berskala besar. Dr. Herry Wiyanto dari Kejaksaan Agung menjelaskan pentingnya pendekatan hukum restoratif dalam menindak pelaku kejahatan lingkungan, sementara Erasmus Cahyadi dari AMAN menyoroti lemahnya perlindungan hukum terhadap masyarakat adat dan wilayah kelolanya. Sesi ini menekankan pentingnya keadilan ekologis dan perlunya penataan hukum yang mengakui hak masyarakat adat serta mendorong transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Kegiatan kemudian ditutup dengan penyampaian rekomendasi-rekomendasi dari hasil pemaparan materi dan diskusi. Salah satu hasil rekomendasi dari kegiatan ini adalah menghidupkan kembali komunitas akademik dan praktisi yang dapat menjadi tenaga ahli dalam kasus-kasus pelanggaran lingkungan hidup. Demikian penekanan oleh Eko Haryono selalu Kepala Prodi Ilmu Lingkungan UGM dan Ketua KLMB.

Penulis: Melania Hanny, Ulyn N

123…6
Universitas Gadjah Mada

Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (+62) 858-6655-3174
Email: ilmulingkungan.pasca@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY