Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Geografi UGM dan Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan First-class Discipline of Geological Resources and Engineering, Guangxi Key Laboratory of Hidden Metallic Ore Deposits Exploration, College of Earth Sciences, Guilin University of Technology (GUT), China menyelenggarakan Workshop Internasional UGM-GUT joint lecture bertajuk “Plate Convergence and Its Resource-Environmental Effects“. Kegiatan ini berlangsung pada 23 Juni 2025 di Siti Nurbaya Center, Fakultas Geografi UGM. Tidak hanya menjadi wadah pertukaran ilmu kebumian, kegiatan juga berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 13 (Climate Action), SDG 14 (Life below water), dan SDG 15 (Life on land).
SDG 14
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan aksi peduli lingkungan bertajuk “Funtastic Without Plastic: Save Nature for the Future” sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang mengusung tema “Ending Plastic Pollution“. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Pantai Pelangi, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, ini merupakan wujud komitmen akademisi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait perlindungan ekosistem laut dan pengurangan dampak polusi plastik terhadap lingkungan. Acara yang dihadiri oleh 150 peserta ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Fourkey Yogyakarta (Yayasan Aksi Konservasi Yogyakarta), menunjukkan sinergi yang kuat antara institusi pendidikan tinggi dan organisasi masyarakat sipil dalam mengimplementasikan aksi nyata pelestarian lingkungan. Kegiatan ini secara langsung berkontribusi pada pencapaian SDG 14 (Life Below Water) melalui upaya perlindungan dan restorasi ekosistem laut, serta SDG 15 (Life on Land) melalui konservasi keanekaragaman hayati pesisir.
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan seminar bertajuk “Funtastic Without Plastic: Save Nature for the Future” pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Parangtritis Geomaritime Science Park, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang mengusung tema “Ending Plastic Pollution“, dengan menghadirkan dua pembicara yang memiliki keahlian berbeda namun saling melengkapi dalam isu lingkungan. Dr. Ir. Ammy Nurwati, M.M., yang menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, menyampaikan materi tentang “Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia” yang memberikan pemahaman mendalam tentang kekayaan biodiversitas Indonesia dan tantangan pelestariannya. Sementara itu, Daru Aji Saputra S.Si., Founder Yayasan Aksi Konservasi Yogyakarta, membahas “Peran Generasi Muda dalam Mengakhiri Polusi Plastik dan Melestarikan Ekosistem Pesisir” dengan fokus pada strategi praktis melibatkan generasi muda dalam upaya konservasi. Seminar dipandu oleh Dr. Priyaji Agung Pambudi, S.Pd., M.Si., Dosen Program Magister Ilmu Lingkungan UGM.
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengimplementasikan pendekatan inovatif dalam pendidikan lingkungan melalui mata kuliah Hidrologi Lingkungan yang diampu oleh Dr. Margaretha Widyastuti, M.T. Mata kuliah ini didesain dengan metode Problem-Based Learning (PBL) yang mendorong mahasiswa untuk terlibat langsung dalam mini project penelitian dengan tema penurunan atau pencemaran air dan dampaknya terhadap lingkungan. Melalui pendekatan ini, mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kerja yang mengusulkan tema penelitian spesifik, menyusun proposal, melakukan pengamatan dan pengukuran lapangan, serta menganalisis data sekunder yang relevan. Tujuan pembelajaran ini mencakup peningkatan kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap masalah lingkungan air, pengembangan kemampuan mengelola riset, penguatan keterampilan bekerja dalam tim, serta peningkatan kapasitas penyajian hasil riset dalam bentuk laporan dan presentasi ilmiah.
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi suatu daerah. Di Dusun Kembang Sentikan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, dosen bersama mahasiswa doktor Sekolah Pascasarjana UGM melakukan pemberdayaan masyarakat dengan tiga pendekatan utama: literasi riset, ramah lingkungan, dan mencintai seni. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan menghargai nilai-nilai budaya lokal.
21-23 Agustus 2024, Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UGM yang diwakili oleh Dr. Sudaryatno, M.Si. dan Dr. Nurul Khakhim, M.Si. menghadiri Rakernas PEPSILI ke-XI di Bali. Adapun Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) merupakan organisasi jaringan kerjasama antar seluruh program studi ilmu lingkungan di Indonesia sebagai kelembagaan berbadan hukum untuk mengembangkan ilmu lingkungan berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
12-14 Agustus 2024, Ilmu Lingkungan selenggarakan rangkaian kegiatan Summer Course kedua. The 5th Asian Trans-Disciplinary Karst Conference 2024 sebagai kegiatan luring lanjutan dari Online Course sebelumnya dihadiri lebih dari 15 Negara. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah berbagi pengetahuan, pengalaman serta berkolaborasi secara langsung antar negara. Konferensi ini dilaksanakan selama 3 hari yang terdiri dari seminar dan sesi panel.
(Dokumentasi International Conference)
Kegiatan dibuka oleh Dekan Sekolah Pascasarjana, dan Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. selaku ketua pelaksana. Pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan International Union of Speleology (UIS), yang disampaikan oleh Prof. Nadja Zupan Hajna, dan presentasi pelaksanaan International Congress of Speleology ke-19 di Brazil yang akan dilaksanakan pada 20-27 Juli 2025 mendatang oleh Jose Ayrton Labegalini selaku Ketua Panitia Pelaksana Kongres.
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis sosial di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Ilmu Lingkungan UGM memahami bahwa masyarakt memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Dampak serius dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah tidak hanya menyebabkan permasalahan lingkungan, tetapi juga kesehatan dan gangguan bagi makhluk hidup di dalam laut. Oleh karena itu, Mahasiswa diminta melakukan evaluasi persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Mereka memberikan kuisioner kepada masyarakat yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik, persepsi, dan partisipasi responden terhadap pengelolaan sampah.
Selain melakukan analisis fisik dan sosial, Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis biotik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Keanekaragaman mangrove di pesisir pantai sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekositem biotik pantai, melindungi garis pantai dari erosi, dan membantu mengurangi dampak bencana alam. Oleh karena itu, Mahasiswa melakukan analisis Indeks Kesehatan Mangrove untuk mengetahui kondisi baik atau tidaknya kesehatan mangrove di kawasan pesisir kedua desa tersebut. Penempatan transek dilakukan secara purposive sampling di tiga titik yang dinilai cukup mewakili kondisi lapangan. Parameter yang digunakan indeks kesehatan mangrove diantaranya adalah nilai kerapatan pohon, morfometrik daun, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan jumlah jenis mangrove.
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis fisik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Faktor fisik seperti sampah sangat memengaruhi keseimbangan ekositem laut. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan mengarahkan Mahasiswa melakukan evaluasi kebersihan pantai dengan pendekatan sampah plastik sebagai indikator dan mengukur potensi bahaya dari benda-benda berbahaya di pesisir kedua Desa tersebut. Kegiatan dilakukan dengan serius dan teliti. Mahasiswa melakukan sampling sampah dalam transek dan sub transek kemudian memilah dan mencatat sampah tersebut. Selain jenis sampah, hal lain yang dianalisis yaitu berat sampah, komposisi sampah, dan kepadatan sampah.