
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi membuka Semester Gasal TA. 2025/2026 dengan menyelenggarakan rangkaian kegiatan defisiensi dan praktik lapangan bagi mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dasar lintas disiplin serta meningkatkan kapasitas akademik mahasiswa dalam memahami isu-isu lingkungan yang kompleks dan multidimensi.
[sangar-slider id=”1790″]
(Dokumentasi Kegiatan)
Defisiensi yang berlangsung selama satu minggu ini menghadirkan pakar dari berbagai disiplin ilmu, alumni, dan pustakawan UGM untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang isu-isu lingkungan penting seperti perubahan iklim (SDG 13), pengelolaan air bersih dan sanitasi (SDG 6), restorasi ekosistem darat (SDG 15), transisi energi bersih dan terjangkau (SDG 7), serta kemitraan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG 17). Ketua kegiatan, Dr. Sudrajat, menyatakan bahwa defisiensi menjadi momen penting untuk menyamakan pemahaman mahasiswa dari latar belakang yang beragam serta menyiapkan mereka dengan fondasi teori dan konsep yang kuat untuk melanjutkan studi mereka di bidang ilmu lingkungan dan geografi.
Melengkapi kegiatan di dalam kelas yang diselenggarakan pada 11-15 Agustus 2025, Program Magister Ilmu Lingkungan UGM juga menggelar praktik yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2025 di lima lokasi strategis yaitu Magelang, Purworejo, dan Kulon Progo. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk mengamati dan mengkaji fenomena lingkungan.
Setiap lokasi dipilih secara cermat untuk menggambarkan berbagai tantangan lingkungan, mulai dari dampak pembangunan jalan tol terhadap ekosistem, adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim di permukiman, pengembangan ekowisata yang berkelanjutan, hingga kajian morfologi lahan dan ekonomi berkelanjutan. Penutupan kegiatan dilakukan di lokasi ekowisata strategis dengan diskusi reflektif dan presentasi rencana riset mahasiswa sebagai wujud komitmen awal mereka dalam riset lingkungan berbasis keberlanjutan.
Menurut Dr. Sudrajat, praktik lapangan merupakan langkah penting untuk mengintegrasikan teori dan praktik, membangun kesadaran kritis, serta mendorong kemampuan analitis mahasiswa dalam memahami interaksi kompleks antara manusia dan lingkungan. Pengalaman lapangan diharapkan menjadi pijakan awal bagi mahasiswa dalam menjalankan riset yang berdampak nyata bagi pencapaian target SDGs, sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.
Program Magister Ilmu Lingkungan UGM terus berkomitmen menjadi pionir dalam pengembangan keilmuan lingkungan yang berorientasi pada solusi dan keberlanjutan, mempersiapkan lulusan yang mampu berkontribusi dalam riset, kebijakan, dan aksi nyata menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program dan kegiatan akademik, dapat mengunjungi laman resmi Program Magister Ilmu Lingkungan UGM di https://lingkungan.pasca.ugm.ac.id/.
Penulis: Agung
Editor: Ulyn N