(Senin, 1/7), Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan dan Minat Pengelolaan Lingkungan melakukan praktik lapangan Mata Kuliah Kebijakan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah. Dibersamai oleh Dr. Langgeng Wahyu Santosa, S.Si., M.Si., mahasiswa melakukan analisis lingkungan seperti ekoregion, morfologi dan relief, struktur geomorfologis, proses pembentukan landform, dan litologi. Site praktik lapangan ini adalah Jalan Opak Raya, Kalasan-Piyungan, Gunung Purba Ngelanggeran dan Karst Goa Ngingrong. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat melihat langsung mengenai faktor ekoregion terhadap potensi ancaman bencana dan kerusakan lingkungan serta pengelolaan lingkungan yang tepat dalam menetapkan kebijakan lingkungan.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, UGM melakukan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu, 15 Juni dan 22 Juni 2024 di Desa Wisata Bromonilan (Dewa Bromo), Purwomartani, Kalasan, Sleman. Kegiatan bertajuk “Kelas Khusus Sekolah Ekoliterasi” ini dipandu oleh sejumlah dosen, diantaranya Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D., Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ST., ME., M.Eng., D.Eng., Dr.rer.nat. Rio Aryapratama, S.T., M.Sc., Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng, dan Dr.sc.techn. Adhy Kurniawan. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat sekitar Bromonilan dan mahasiswa. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, sehingga dapat mendukung program keberlanjutan SDGs ke-14 “Menjaga Ekosistem Air” dan SDGs ke-15 “Menjaga Ekosistem Darat”.
5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Program Studi Ilmu Lingkungan UGM memperingatinya dengan menyelenggarakan Sarasehan Hybrid berskala nasional. (8/6) Acara dihadiri peserta yang berasal dari seluruh Indonesia baik luring di Auditorium Fakultas Geografi maupun melalui daring. Dipandu oleh Ketua Program Studi S3 Ilmu Lingkungan UGM, Prof. Eko Haryono, M.Si., Sarasehan ini dibersamai oleh beberapa tokoh penting seperti Dr. Tasdiyanto Rohadi (Staf Ahli Menteri KLHK bidang Ekonomi SDA), Prof. Prabang setyono (Ketua IALHI), Prof. Anwar Daud (Ketua BKPSL), Dr. Suyud Warno Utomo (Ketua PEPSILI), Elia Nelson C. Kumaat (HIPMI), Januardi Husin (ketua AJI), Nurcholis (WALHI) dan budayawan KH. Nasruddin Ansory (Gus Nas).
🍃 KELAS KHUSUS SEKOLAH EKOLITERASI 🍃
Program Pengabdian Masyarakat Sekolah Pascasarjana UGM
LURING
📍Tempat : Desa Wisata Bromonilan (Dewa Bromo), Purwomartani, Kalasan Sleman
📌https://maps.app.goo.gl/AaaJheiY6qzAkqXv8
📚Topik-1: Sampah📚
Karakteristik, pengelolaan, problem dan dampaknya
📆 Hari/Tgl : Sabtu, 15 Juni 2024
🕙Waktu : 10:00 – 12:00 WIB
🔊Pemateri:
(1) Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D.
(2) Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ST., ME., MEng., DEng.📢Moderator:
Dr. rer-nat. Rio Aryapratama, ST., MSc.
SARASEHAN HYBRID 2024
dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024
“Refleksi Setengah Abad Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia”
Pembicara :
Pemerintah
– Dr. Tasdiyanto Rohadi, S.P., M.Si., C.EIA
Akademisi
– Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si
– Prof. Dr. Anwar Daud, SKM., M.Kes
– Dr. Drs. Suyud Warno Utomo, M.Si
Masyarakat
– Prof. Dr. Prabang Setyono, M.Si., C.EIA, Ir., I.P.M
– HM. Nasruddin Ansory
– Nurcholis S.Fil, M.Hum
Dunia Usaha
– Akbar Himawan Buchari, S.H
Media Massa
– Januardi Husin
Doktor Ilmu Lingkungan UGM sukses meraih akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No. 4293/SK/BAN-PT/Ak.KP/D/V/2024. Akreditasi Unggul ini mencerminkan kualitas pendidikan di Prodi Doktor Ilmu lingkungan yang sangat baik sehingga diharapkan dapat menjadi landasan bagi Prodi Doktor ilmu lingkungan UGM agar terus mempertahankan penyelenggaraan pendidikan pascasarjana Ilmu lingkungan yang berkualitas.
Minggu, 2 Juni 2024, Program Studi Ilmu Lingkungan laksanakan praktikum lapangan di Yogyakarta. Didampingi oleh dua dosen senior, Prof. Dr. Suratman, M.Sc. dan Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si., mahasiswa mengunjungi 5 site yaitu Gunung Merapi, Tugu, Keraton, Panggung Krapyak, Bantul Graben, dan Pantai Parangtritis. Kegiatan ini diikuti oleh 33 mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan, selain itu banyak mahasiswa dari program studi lainnya, antara lain 3 mahasiswa Doktor Ilmu Lingkungan, 12 mahasiswa Minat Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana, dan 4 mahasiswa Doktor Ilmu Geografi. Praktik Lapangan ini dalam rangka pendalaman materi Mata Kuliah Ekologi Bentang Lahan serta Tata Ruang dan Evaluasi Lahan.
Menjawab tantangan dan peluang pendidikan yang lebih luas, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan mengadakan rapat koordinasi pada Rabu, 8 Mei 2024. Diadakan secara bauran, rapat dihadiri pengelola prodi, mahasiswa aktif dan alumni.
(Dokumentasi Rapat)
Dalam rapat, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan bersama alumni membahas beberapa kegiatan yang rencananya dilaksanakan tahun ini. Dimulai dari pengorganisasian ikatan keluarga ilmu lingkungan hingga mengadakan pertemuan dan kerjasama dengan komunitas lingkungan lain. Kerjasama kemitraan program studi, alumni dan komunitas lingkungan ini merupakan bentuk implementasi Poin SDGs -17 (Partnerships for The Goals). Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan tujuan pendidikan yang lebih luas. Kegiatan kolaborasi nantinya akan berupa sarasehan, seminar baik luring/daring ataupun forum lainnya yang membahas tentang isu-isu lingkungan yang menjadi prioritas dunia. Selaras dengan perencanaan yang matang, program studi berharap kegiatan nantinya dapat terlaksana dengan lancar dan berhasil memberi manfaat untuk semua.
6 Mei 2024, Fianika Yuniasari, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan melaksanakan Ujian Komprehensif atau bisa disebut Seminar Proposal. Mengangkat tema tentang “Emisi Gas Rumah Kaca”, animo peserta seminar proposal ini sangat banyak. Total 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa dari Ilmu Lingkungan, Pengelolaan Lingkungan, maupun Geografi.
(Dokumentasi Ujian Komprehensif)
Mengambil site lokasi di Kabupaten Kulonprogo, Fia membahas strategi pengelolaan sampah untuk pengurangan emisi gas rumah kaca. Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca merupakan isu yang penting pada saat ini. Penyumbang emisi gas rumah kaca secara global berasal dari berbagai sektor diantaranya adalah energi, industri, pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, transportasi serta dari sampah.