• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Program Studi
Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
Universitas Gadjah Mada
  • BERANDA
  • PROGRAM MAGISTER
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PEMETAAN
      • MATA KULIAH
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
  • PROGRAM DOKTOR
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PERKULIAHAN
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK DAN JADWAL UJIAN
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
    • RISET/PUBLIKASI
  • KONTAK
  • Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa Ilmu Lingkungan Kaji Pondasi Kebijakan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah Berdasarkan Ekoregion

Mahasiswa Ilmu Lingkungan Kaji Pondasi Kebijakan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah Berdasarkan Ekoregion

  • Berita, Flash
  • 10 June 2025, 10.24
  • Oleh: muhammad.ulyn.n
  • 0

8 Juni 2025, Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada melaksanakan praktik lapangan untuk Mata Kuliah Kebijakan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah. Didampingi oleh Dr. Langgeng Wahyu Santosa, S.Si., M.Si., dan Prof. Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si., M.T., kegiatan ini berlangsung di kawasan Jalan Opak Raya Kalasan–Piyungan, Gunung Purba Nglanggeran, dan Karst Goa Ngingrong. Pada praktik ini, mahasiswa melakukan analisis lingkungan dengan mengamati ekoregion, morfologi dan relief, struktur geomorfologis, proses pembentukan landform, litologi, serta relasi antara kondisi alam dan aktivitas manusia. Kegiatan ini dirancang agar mahasiswa memperoleh pemahaman kontekstual dan komprehensif mengenai bagaimana karakteristik bentang alam dapat menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan lingkungan yang tepat dan berkelanjutan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
(Dokumentasi Kegiatan)

Dr. Langgeng Wahyu Santosa menjelaskan bahwa praktik lapangan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap konsep kebijakan lingkungan yang berbasis pada kondisi nyata di lapangan. “Dasar utama dalam pengambilan kebijakan lingkungan adalah ekosistem bentang alam. Oleh karena itu, kami menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan ekologis melalui kajian ekosistem bentang alam, pendekatan spasial melalui analisis distribusi, peta, dan citra, serta pendekatan kompleks wilayah dengan membandingkan karakteristik antar bentang alam yang berbeda. Wilayah seperti Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul memiliki kondisi geomorfologis yang sangat beragam dalam hal ini tidak bisa hanya dipelajari dari ruang kelas. Sehingga, tujuan dari kuliah lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat memahami bagaimana teori yang telah dipelajari berkaitan langsung dengan realitas di lapangan. Harapannya, mahasiswa mampu menarik kesimpulan yang tepat serta merumuskan strategi pengelolaan lingkungan yang lebih arif dan berkelanjutan,” terang Dr. Langgeng.

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Lutfi Muta’ali menekankan pentingnya landasan ilmiah dalam perumusan kebijakan lingkungan. “Mengambil kebijakan tanpa sistem pengetahuan yang kuat hanya akan menghasilkan keputusan yang bias dan tidak kontekstual,” tegasnya.

Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melihat langsung perbedaan karakteristik lingkungan antara wilayah dataran fluviovulkanik Kalasan–Piyungan, kawasan vulkanik tua Gunung Nglanggeran, hingga kawasan karst di Goa Ngingrong. Observasi ini memperkuat pemahaman terhadap ekologi bentanglahan sebagai acuan dalam pengelolaan wilayah dan mitigasi bencana.

Koordinator kuliah lapangan, Ivan Ardiansyah, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. “Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kuliah ini. Semangat yang tinggi dari teman-teman sangat luar biasa sehingga kegiatan ini berjalan lancar. Harapannya, kami sebagai lulusan Magister Ilmu Lingkungan UGM mendapatkan bekal yang memadai mengenai bagaimana ekologi bentanglahan serta karakteristik wilayah dapat menjadi dasar analisis untuk pengambilan kebijakan. Bekal ini akan kami terapkan di unit kerja kami masing-masing,” ungkapnya.

Kegiatan ini sekaligus mencerminkan komitmen Ilmu Lingkungan UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-11 tentang kota dan permukiman berkelanjutan, serta tujuan ke-15 mengenai perlindungan ekosistem darat. Melalui pendidikan lapangan yang aplikatif dan berbasis ekologi, mahasiswa dibekali kemampuan analisis yang kuat untuk turut serta menjaga keberlanjutan lingkungan di berbagai wilayah Indonesia.

Penulis: Elbibiya Izzul Penidda
Foto: Hasanul Satrio Utomo

Tags: ilmu lingkungan praktik lapangan SDG 11 SDG 15 SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Universitas Gadjah Mada

Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (+62) 858-6655-3174
Email: ilmulingkungan.pasca@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju