Summer Course “Karst and Cave Sustainable Management” Ilmu Lingkungan UGM dilaksanakan dalam beberapa rangkaian. (15/8) Salah satu acara penting yang menarik dilaksanakan, yaitu kunjungan lapangan/ field trip untuk meninjau langsung fenomena alam di Karst dan Goa yang ada di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini sekaligus menjadi ajang penting untuk memperkenalkan keanekaragaman ekosistem karst Indonesia yang memiliki struktur karakteristik berbeda dengan struktur karst dari negara-negara lain tempat masing-masing peserta berasal. Melalui field trip ini peserta diharapkan dapat mengidentifikasi secara langsung struktur karst di bebrapa goa dan menganalisis potensi serta permasalahan di sekitar ekosistem tersebut.
(Dokumentasi Field Trip)
Field trip ini berlangsung selama satu hari penuh. Tujuan field trip pertama yaitu Museum Karst Indonesia yang terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan menggunakan bus. Kemudian dilanjutkan penelusuran Goa Serpoan yang berada di kawasan karst Gunung Sewu yang terletak di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Setelah itu dilanjutkan ke Pantai Baron, yaitu pantai yang membentuk cekungan yang terdapat perbukitan karst serta sungai bawah tanah yang mengalir cukup deras ke arah lautan yang terletak di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul. Beberapa wilayah karst tersebut memiliki keunikan ekosistem masing-masing sehingga dapat menambah wawasan peserta mengenai keanekaragaman ekosistem karst.
Tidak hanya sekadar menambah wawasan, beberapa peserta mengaku mendapatkan pengalaman menyenangkan yang tidak mereka temui di negara masing-masing. Perbedaan ekosistem menjadi faktor yang paling menarik bagi mereka karena penyususun biotik ekosistem masing-masing karst tesebut juga berbeda. Melalui analsis yang dilakukan, peserta dapat melatih cara berpikir kritis sehingga dapat merumuskan solusi terbaik dari masalah ekosistem karst yang sedang dihadapi. Dengan demikian, acara ini telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 tentang “Pendidikan berkualitas” dan nomor 15 tentang “Ekosistem Darat”. Peserta mendapatkan wawasan baru mengenai struktur karst di Indonesia, di sisi lain juga dapat membantu konservasi karst di Indonesia dan negara masing-masing dengan kemampuan analisis masalah dan pemikiran kritis yang mereka miliki.
Penulis: Izza A