Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada, Enjang Asri, berhasil mempresentasikan abstrak penelitiannya pada 2025 Sustainable Asia Conference (SAC 2025) yang diselenggarakan oleh Singapore University of Social Sciences pada tanggal 29-30 Oktober 2025. Dalam forum internasional tersebut, Enjang Asri menyampaikan abstrak yang berfokus pada pentingnya pembentukan koalisi gerakan penanganan sampah di Yogyakarta. Presentasi ini menyoroti kenyataan bahwa berbagai penggerak isu persampahan di Yogyakarta hingga kini masih bekerja secara terfragmentasi dan berjalan sendiri-sendiri, sehingga upaya pengurangan sampah belum mencapai efektivitas yang optimal.

(Dokumentasi Kegiatan)
Melalui pemaparannya, Enjang Asri menekankan perlunya membangun kolaborasi lintas komunitas, akademisi, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan gerakan terpadu dalam mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks. Koalisi ini diusulkan sebagai wadah bersama yang dapat menyatukan visi, strategi, serta aksi kolektif dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Yogyakarta.
Kontribusi ini sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui penyampaian gagasan di forum internasional, mahasiswa Universitas Gadjah Mada menunjukkan peran aktif dalam menginisiasi solusi bagi isu lingkungan sekaligus meningkatkan visibilitas kampus di tingkat global. Kampus memberikan apresiasi kepada Enjang Asri atas dedikasi dan kontribusinya dalam membawa perspektif lokal Yogyakarta ke ruang diskusi internasional. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berperan dalam menyelesaikan isu-isu lingkungan, sosial, dan pembangunan berkelanjutan.
Penulis: Selamita