Makassar, 28 Oktober 2025 — Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si., dosen Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada, menjadi pembicara dalam International Seminar on Cave & Karst Management and Protection yang diselenggarakan oleh UNESCO Global Geopark Maros–Pangkep sebagai dukungan terhadap pengusulan UNESCO International Day of Cave & Karst (IDCK). Kegiatan ini menghadirkan para ahli dari berbagai negara untuk membahas pentingnya pengelolaan kawasan karst secara berkelanjutan.

(Dokumentasi Kegiatan)
Dalam paparannya, Prof. Eko menekankan bahwa kawasan karst memiliki peran vital sebagai sumber air bawah tanah, habitat bagi spesies endemik, serta bagian dari warisan geologi yang sangat rentan terhadap tekanan pembangunan. Beliau juga menjelaskan bahwa pengelolaan ekosistem karst yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang mengintegrasikan perlindungan lingkungan, penelitian ilmiah, dan keterlibatan masyarakat. Dalam konteks tersebut, beliau menyoroti keterkaitan yang kuat antara pengelolaan karst yang berkelanjutan dengan berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama terkait penyediaan air bersih, mitigasi perubahan iklim, perlindungan ekosistem darat, dan penguatan kolaborasi global.
Pelestarian bentang alam karst memiliki hubungan langsung dan terukur dengan sejumlah SDGs. Upaya menjaga akuifer karst berkontribusi besar terhadap SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dengan meningkatkan keamanan pasokan air jangka panjang. Perlindungan hutan karst dan ekosistem bawah tanah juga mendukung SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) karena kawasan ini berperan dalam penyimpanan karbon dan peningkatan ketahanan iklim. Selain itu, pelestarian keanekaragaman hayati karst sejalan dengan SDG 15 (Ekosistem Daratan) mengingat banyaknya spesies endemik yang sensitif terhadap gangguan lingkungan. Forum internasional seperti ini turut memperkuat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi riset dan jejaring global dalam tata kelola lingkungan yang berkelanjutan.
Partisipasi Prof. Eko dalam forum internasional ini mencerminkan komitmen Program Studi Ilmu Lingkungan UGM dalam mendorong riset, edukasi, dan advokasi lingkungan yang berdampak luas. Keterlibatan ini juga menunjukkan kontribusi program studi dalam mendukung kebijakan berbasis bukti dan pengelolaan bentang alam yang berkelanjutan. Selain itu, partisipasi tersebut memperkuat kehadiran Indonesia dalam diskusi global mengenai konservasi karst dan peran negara dalam kolaborasi lingkungan internasional. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong meningkatnya perhatian publik dan pemangku kepentingan terhadap urgensi pelestarian kawasan karst.
Penulis: Selamita