Delegasi Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada yang terdiri atas Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. (Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan), Dr. Sudaryatno, M.Si. (Koordinator Jaminan Mutu Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan), dan Dr. Priyaji Agung Pambudi, S.Pd., M.Si. (Koordinator Jaminan Mutu Program Studi Magister Ilmu Lingkungan), turut berpartisipasi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-13 Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan Seluruh Indonesia (PEPSILI) yang diselenggarakan pada 5–7 September 2025 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
SDGs
Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Workshop Penulisan dan Motivasi Alumni bertajuk “Kiat Merancang S3 tanpa Harus Terlambat – Jangan Takut Gagal (Publikasi) karena Kegagalan adalah Guru Terbaik” selama dua hari, Rabu hingga Kamis, 3–4 Agustus 2025, di Fakultas Geografi UGM. Kegiatan ini menghadirkan dua dosen dan empat alumni dari Doktor Ilmu Lingkungan sebagai narasumber. Tak kurang dari puluhan peserta yang berasal dari mahasiswa empat program doktor di UGM—Doktor Ilmu Lingkungan, Doktor Ilmu Geografi, Doktor Kependudukan, dan Doktor Kajian Pariwisata—mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Workshop Penulisan, dan Motivasi Alumni
“Kiat Merancang S3 tanpa harus Terlambat – Jangan Takut Gagal (Publikasi) karena Kegagalan adalah Guru Terbaik”
Rabu-Kamis, 3-4 September 2025
09.00 s.d selesai
Ruang Baca S3 Ilmu Lingkungan, Gd. B, Fakultas Geografi
Dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai smart city yang berkelanjutan, Tim Riset Fundamental 2025 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melaksanakan kegiatan survei lapangan pada tanggal 11–16 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Riset Fundamental 2025 dengan topik: “Inovasi dan Sistem Pengelolaan Sampah yang Smart untuk Mendukung Implementasi Smart City di Ibu Kota Nusantara.”
(Dokumentasi Kegiatan)
Tim riset ini dipimpin oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., dosen Departemen Geografi Pembangunan sekaligus Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah pada Program Magister Geografi UGM. Beliau didampingi oleh dua peneliti utama, yaitu Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. (Dosen Departemen Geografi Lingkungan dan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan UGM) dan Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. (Dosen Departemen Teknik Kimia UGM).
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi membuka Semester Gasal TA. 2025/2026 dengan menyelenggarakan rangkaian kegiatan defisiensi dan praktik lapangan bagi mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dasar lintas disiplin serta meningkatkan kapasitas akademik mahasiswa dalam memahami isu-isu lingkungan yang kompleks dan multidimensi.
(Dokumentasi Kegiatan)
Defisiensi yang berlangsung selama satu minggu ini menghadirkan pakar dari berbagai disiplin ilmu, alumni, dan pustakawan UGM untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang isu-isu lingkungan penting seperti perubahan iklim (SDG 13), pengelolaan air bersih dan sanitasi (SDG 6), restorasi ekosistem darat (SDG 15), transisi energi bersih dan terjangkau (SDG 7), serta kemitraan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG 17). Ketua kegiatan, Dr. Sudrajat, menyatakan bahwa defisiensi menjadi momen penting untuk menyamakan pemahaman mahasiswa dari latar belakang yang beragam serta menyiapkan mereka dengan fondasi teori dan konsep yang kuat untuk melanjutkan studi mereka di bidang ilmu lingkungan dan geografi.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari University of Birmingham (UoB) di Sekolah Pascasarjana UGM pada Rabu, 6 Agustus 2025. Pertemuan ini dihadiri oleh Prof. Siti Malkhamah, Prof. Eko Haryono, dan Dr. Priyaji Agung Pambudi dari UGM, serta Prof. Gregor Leckebusch dan Ahmad (mahasiswa) dari UoB. Kedua universitas membahas rencana kerja sama yang lebih mendalam dalam berbagai bidang, termasuk pertukaran akademik, penelitian kolaboratif, dan program joint degree.
(Dokumentasi Kegiatan)
Rencana kerja sama yang dibahas mencakup beberapa inisiatif strategis, seperti visiting lecture, summer course, dan kolaborasi penelitian. Selain itu, kedua institusi juga membahas rencana pengembangan program joint degree untuk master dan doctoral program.
Yogyakarta, 5 Agustus 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan melakukan pertemuan dengan delegasi dari National Taiwan University (NTU) dalam rangka menjalin kerja sama internasional di bidang pendidikan dan penelitian. Pertemuan yang berlangsung di Pusat Studi Sumberdaya Lahan UGM ini dihadiri oleh Prof. Eko Haryono dan Prof. Junun Sartohadi dari pihak UGM, serta Prof. Jr-Chuan Huang dan Dr. Ci-Jian Yang selaku perwakilan dari NTU.
(Dokumentasi Kegiatan)
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas beberapa rencana kerja sama strategis, antara lain program joint supervisor, pertukaran mahasiswa (exchange students), penyelenggaraan summer school, kuliah tamu (guest lecture), kegiatan kerja lapangan internasional di Indonesia dan Taiwan, serta konferensi bersama yang akan diselenggarakan setiap tahun seputar bidang geo-science.
Tim Minat Biotik dari Program Magister Ilmu Lingkungan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Mojo, Kabupaten Pemalang dengan menganalisis struktur komunitas mangrove, mengukur stok karbon, serta menilai parameter lingkungan yang mempengaruhi ekosistem mangrove di kawasan yang telah ditetapkan sebagai role model pengelolaan mangrove berbasis kolaborasi di Indonesia.
(Dokumentasi Kegiatan)
Berdasarkan studi terdahulu yang dilakukan oleh Renta et al. (2016), Avicennia marina mendominasi tingkat pohon dengan Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 153,24, sedangkan Rhizophora mucronata mendominasi tingkat anakan dengan INP 171,40. Kawasan ini memiliki kapasitas penyerapan karbon yang signifikan dengan estimasi simpanan karbon biomassa sebesar 21,55–144,22 ton C/ha dan karbon sedimen 98,45–181,06 ton C/ha, dengan rata-rata total simpanan karbon mencapai 155,13 ton C/ha. Temuan ini menjadikan hutan mangrove Mojo sebagai salah satu solusi alami paling efektif dalam menahan emisi gas rumah kaca.
Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan Kuliah Kerja Lapang (KKL) dengan tema Coastal Resilience di Kabupaten Pemalang pada 14-17 Juli 2025. Kegiatan ini menganalisis kebersihan pantai melalui pendekatan Clean Coast Index (CCI) dan Hazardous Item Index (HII) di tiga lokasi strategis: Pantai Widuri Kecamatan Pemalang, Pantai Joko Tingkir Kecamatan Petarukan, dan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Mojo Kecamatan Ulujami. Penelitian ini merupakan respons terhadap permasalahan serius pencemaran sampah laut antropogenik di pesisir Indonesia, khususnya di Kabupaten Pemalang yang memiliki potensi wisata dan ekonomi maritim yang tinggi.
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan telah menyelesaikan penelitian lapangan komprehensif untuk menganalisis fenomena intrusi air laut terhadap kualitas air tanah di wilayah pesisir Kabupaten Pemalang. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang berlangsung pada tanggal 14–17 Juli 2025 ini dilakukan melalui pengambilan data di empat kecamatan strategis yakni Kecamatan Pemalang, Taman, Petarukan, dan Ulujami, yang merepresentasikan karakteristik beragam wilayah pesisir Kabupaten Pemalang.









