Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi suatu daerah. Di Dusun Kembang Sentikan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, dosen bersama mahasiswa doktor Sekolah Pascasarjana UGM melakukan pemberdayaan masyarakat dengan tiga pendekatan utama: literasi riset, ramah lingkungan, dan mencintai seni. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan menghargai nilai-nilai budaya lokal.
SDG 14
21-23 Agustus 2024, Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UGM yang diwakili oleh Dr. Sudaryatno, M.Si. dan Dr. Nurul Khakhim, M.Si. menghadiri Rakernas PEPSILI ke-XI di Bali. Adapun Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) merupakan organisasi jaringan kerjasama antar seluruh program studi ilmu lingkungan di Indonesia sebagai kelembagaan berbadan hukum untuk mengembangkan ilmu lingkungan berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
12-14 Agustus 2024, Ilmu Lingkungan selenggarakan rangkaian kegiatan Summer Course kedua. The 5th Asian Trans-Disciplinary Karst Conference 2024 sebagai kegiatan luring lanjutan dari Online Course sebelumnya dihadiri lebih dari 15 Negara. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah berbagi pengetahuan, pengalaman serta berkolaborasi secara langsung antar negara. Konferensi ini dilaksanakan selama 3 hari yang terdiri dari seminar dan sesi panel.
(Dokumentasi International Conference)
Kegiatan dibuka oleh Dekan Sekolah Pascasarjana, dan Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. selaku ketua pelaksana. Pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan International Union of Speleology (UIS), yang disampaikan oleh Prof. Nadja Zupan Hajna, dan presentasi pelaksanaan International Congress of Speleology ke-19 di Brazil yang akan dilaksanakan pada 20-27 Juli 2025 mendatang oleh Jose Ayrton Labegalini selaku Ketua Panitia Pelaksana Kongres.
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis sosial di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Ilmu Lingkungan UGM memahami bahwa masyarakt memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Dampak serius dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah tidak hanya menyebabkan permasalahan lingkungan, tetapi juga kesehatan dan gangguan bagi makhluk hidup di dalam laut. Oleh karena itu, Mahasiswa diminta melakukan evaluasi persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Mereka memberikan kuisioner kepada masyarakat yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik, persepsi, dan partisipasi responden terhadap pengelolaan sampah.
Selain melakukan analisis fisik dan sosial, Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis biotik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Keanekaragaman mangrove di pesisir pantai sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekositem biotik pantai, melindungi garis pantai dari erosi, dan membantu mengurangi dampak bencana alam. Oleh karena itu, Mahasiswa melakukan analisis Indeks Kesehatan Mangrove untuk mengetahui kondisi baik atau tidaknya kesehatan mangrove di kawasan pesisir kedua desa tersebut. Penempatan transek dilakukan secara purposive sampling di tiga titik yang dinilai cukup mewakili kondisi lapangan. Parameter yang digunakan indeks kesehatan mangrove diantaranya adalah nilai kerapatan pohon, morfometrik daun, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan jumlah jenis mangrove.
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis fisik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Faktor fisik seperti sampah sangat memengaruhi keseimbangan ekositem laut. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan mengarahkan Mahasiswa melakukan evaluasi kebersihan pantai dengan pendekatan sampah plastik sebagai indikator dan mengukur potensi bahaya dari benda-benda berbahaya di pesisir kedua Desa tersebut. Kegiatan dilakukan dengan serius dan teliti. Mahasiswa melakukan sampling sampah dalam transek dan sub transek kemudian memilah dan mencatat sampah tersebut. Selain jenis sampah, hal lain yang dianalisis yaitu berat sampah, komposisi sampah, dan kepadatan sampah.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada 15-19 Juli 2024. Kabupaten Purworejo memiliki potensi pengembangan wilayah pesisir yang cukup besar dengan garis pantai sepanjang 21 km. Hanya saja, salah satu masalah yang serius bagi lingkungan di sepanjang pesisir pantai Kab. Purworejo adalah pencemaran sampah yang berasal dari beberapa sumber. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan berupaya untuk melibatkan mahasiswa agar dapat berkontribusi melalui Kuliah Kerja Lapangan ini. Kegiatan ini didampingi oleh Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin, S.Kel., M.Sc.. Prof. Dr. Ig. L. Setyawan Purnama, M.Si., dan Dr. Rika Harini, S.Si., MP.
(Senin, 1/7), Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan dan Minat Pengelolaan Lingkungan melakukan praktik lapangan Mata Kuliah Kebijakan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah. Dibersamai oleh Dr. Langgeng Wahyu Santosa, S.Si., M.Si., mahasiswa melakukan analisis lingkungan seperti ekoregion, morfologi dan relief, struktur geomorfologis, proses pembentukan landform, dan litologi. Site praktik lapangan ini adalah Jalan Opak Raya, Kalasan-Piyungan, Gunung Purba Ngelanggeran dan Karst Goa Ngingrong. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat melihat langsung mengenai faktor ekoregion terhadap potensi ancaman bencana dan kerusakan lingkungan serta pengelolaan lingkungan yang tepat dalam menetapkan kebijakan lingkungan.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, UGM melakukan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu, 15 Juni dan 22 Juni 2024 di Desa Wisata Bromonilan (Dewa Bromo), Purwomartani, Kalasan, Sleman. Kegiatan bertajuk “Kelas Khusus Sekolah Ekoliterasi” ini dipandu oleh sejumlah dosen, diantaranya Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D., Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ST., ME., M.Eng., D.Eng., Dr.rer.nat. Rio Aryapratama, S.T., M.Sc., Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng, dan Dr.sc.techn. Adhy Kurniawan. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat sekitar Bromonilan dan mahasiswa. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, sehingga dapat mendukung program keberlanjutan SDGs ke-14 “Menjaga Ekosistem Air” dan SDGs ke-15 “Menjaga Ekosistem Darat”.
5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Program Studi Ilmu Lingkungan UGM memperingatinya dengan menyelenggarakan Sarasehan Hybrid berskala nasional. (8/6) Acara dihadiri peserta yang berasal dari seluruh Indonesia baik luring di Auditorium Fakultas Geografi maupun melalui daring. Dipandu oleh Ketua Program Studi S3 Ilmu Lingkungan UGM, Prof. Eko Haryono, M.Si., Sarasehan ini dibersamai oleh beberapa tokoh penting seperti Dr. Tasdiyanto Rohadi (Staf Ahli Menteri KLHK bidang Ekonomi SDA), Prof. Prabang setyono (Ketua IALHI), Prof. Anwar Daud (Ketua BKPSL), Dr. Suyud Warno Utomo (Ketua PEPSILI), Elia Nelson C. Kumaat (HIPMI), Januardi Husin (ketua AJI), Nurcholis (WALHI) dan budayawan KH. Nasruddin Ansory (Gus Nas).