Bantul (7/10) Sejak Bulan Maret sampai dengan Oktober 2024, Magister Ilmu Lingkungan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Kegiatan dengan tema inovasi dalam pengelolaan sampah di wilayah perdesaan ini merupakan bagian dari Dana Hibah Pengabdian Masyarakat Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Tahun 2024, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ig. L Setyawan Purnama, M.Si. Fokus utama kegiatan adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.
pengelolaan sampah
10 September 2023, Prodi Doktor Ilmu Lingkungan memulai rangkaian kegiatan PkM 2023 di Dukuh, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Berkolaborasi dengan Organisasi Pemuda Anom Sari dan Kelompok Lingkungan dan Kelompok Swadaya Pengelola Sampah Migunani, PkM dilaksanakan dengan 3 kegiatan yaitu Workshop Pengelolaan Sampah, Kunjungan ke Omah Maggot Jogja dan Pendampingan Pembuatan Pengomposan dan NPK Cair Organik. Dari kegiatan PkM ini berdiri dan berlangsunglah “Rumah Maggot Migunani”.
(Dokumentasi Rumah Maggot “Migunani”)
“Rumah Maggot Migunani adalah tempat pengolahan sampah organik dengan maggot Black Soldier Fly (BSF) atau larva lalat tentara hitam.” terang Dian Hudawan S, Mahasiswa Doktor Ilmu Lingkungan sekaligus Ketua Pengelola Sampah Dukuh, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis sosial di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Ilmu Lingkungan UGM memahami bahwa masyarakt memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Dampak serius dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah tidak hanya menyebabkan permasalahan lingkungan, tetapi juga kesehatan dan gangguan bagi makhluk hidup di dalam laut. Oleh karena itu, Mahasiswa diminta melakukan evaluasi persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Mereka memberikan kuisioner kepada masyarakat yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik, persepsi, dan partisipasi responden terhadap pengelolaan sampah.
Selain melakukan analisis fisik dan sosial, Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis biotik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Keanekaragaman mangrove di pesisir pantai sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekositem biotik pantai, melindungi garis pantai dari erosi, dan membantu mengurangi dampak bencana alam. Oleh karena itu, Mahasiswa melakukan analisis Indeks Kesehatan Mangrove untuk mengetahui kondisi baik atau tidaknya kesehatan mangrove di kawasan pesisir kedua desa tersebut. Penempatan transek dilakukan secara purposive sampling di tiga titik yang dinilai cukup mewakili kondisi lapangan. Parameter yang digunakan indeks kesehatan mangrove diantaranya adalah nilai kerapatan pohon, morfometrik daun, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan jumlah jenis mangrove.
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis fisik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Faktor fisik seperti sampah sangat memengaruhi keseimbangan ekositem laut. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan mengarahkan Mahasiswa melakukan evaluasi kebersihan pantai dengan pendekatan sampah plastik sebagai indikator dan mengukur potensi bahaya dari benda-benda berbahaya di pesisir kedua Desa tersebut. Kegiatan dilakukan dengan serius dan teliti. Mahasiswa melakukan sampling sampah dalam transek dan sub transek kemudian memilah dan mencatat sampah tersebut. Selain jenis sampah, hal lain yang dianalisis yaitu berat sampah, komposisi sampah, dan kepadatan sampah.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada 15-19 Juli 2024. Kabupaten Purworejo memiliki potensi pengembangan wilayah pesisir yang cukup besar dengan garis pantai sepanjang 21 km. Hanya saja, salah satu masalah yang serius bagi lingkungan di sepanjang pesisir pantai Kab. Purworejo adalah pencemaran sampah yang berasal dari beberapa sumber. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan berupaya untuk melibatkan mahasiswa agar dapat berkontribusi melalui Kuliah Kerja Lapangan ini. Kegiatan ini didampingi oleh Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin, S.Kel., M.Sc.. Prof. Dr. Ig. L. Setyawan Purnama, M.Si., dan Dr. Rika Harini, S.Si., MP.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, UGM melakukan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu, 15 Juni dan 22 Juni 2024 di Desa Wisata Bromonilan (Dewa Bromo), Purwomartani, Kalasan, Sleman. Kegiatan bertajuk “Kelas Khusus Sekolah Ekoliterasi” ini dipandu oleh sejumlah dosen, diantaranya Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D., Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ST., ME., M.Eng., D.Eng., Dr.rer.nat. Rio Aryapratama, S.T., M.Sc., Muhammad Sulaiman, S.T., M.T., D.Eng, dan Dr.sc.techn. Adhy Kurniawan. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat sekitar Bromonilan dan mahasiswa. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, sehingga dapat mendukung program keberlanjutan SDGs ke-14 “Menjaga Ekosistem Air” dan SDGs ke-15 “Menjaga Ekosistem Darat”.
6 Mei 2024, Fianika Yuniasari, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan melaksanakan Ujian Komprehensif atau bisa disebut Seminar Proposal. Mengangkat tema tentang “Emisi Gas Rumah Kaca”, animo peserta seminar proposal ini sangat banyak. Total 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa dari Ilmu Lingkungan, Pengelolaan Lingkungan, maupun Geografi.
(Dokumentasi Ujian Komprehensif)
Mengambil site lokasi di Kabupaten Kulonprogo, Fia membahas strategi pengelolaan sampah untuk pengurangan emisi gas rumah kaca. Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca merupakan isu yang penting pada saat ini. Penyumbang emisi gas rumah kaca secara global berasal dari berbagai sektor diantaranya adalah energi, industri, pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, transportasi serta dari sampah.