Selain melakukan analisis fisik dan sosial, Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis biotik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapang yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Keanekaragaman mangrove di pesisir pantai sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekositem biotik pantai, melindungi garis pantai dari erosi, dan membantu mengurangi dampak bencana alam. Oleh karena itu, Mahasiswa melakukan analisis Indeks Kesehatan Mangrove untuk mengetahui kondisi baik atau tidaknya kesehatan mangrove di kawasan pesisir kedua desa tersebut. Penempatan transek dilakukan secara purposive sampling di tiga titik yang dinilai cukup mewakili kondisi lapangan. Parameter yang digunakan indeks kesehatan mangrove diantaranya adalah nilai kerapatan pohon, morfometrik daun, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan jumlah jenis mangrove.
ilmu lingkungan
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan melakukan analisis fisik di pesisir pantai Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang berlangsung pada 15-19 Juli 2024. Faktor fisik seperti sampah sangat memengaruhi keseimbangan ekositem laut. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan mengarahkan Mahasiswa melakukan evaluasi kebersihan pantai dengan pendekatan sampah plastik sebagai indikator dan mengukur potensi bahaya dari benda-benda berbahaya di pesisir kedua Desa tersebut. Kegiatan dilakukan dengan serius dan teliti. Mahasiswa melakukan sampling sampah dalam transek dan sub transek kemudian memilah dan mencatat sampah tersebut. Selain jenis sampah, hal lain yang dianalisis yaitu berat sampah, komposisi sampah, dan kepadatan sampah.
Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Desa Jatikontal dan Desa Gedangan, Kec. Purwodadi, Kab. Purworejo pada 15-19 Juli 2024. Kabupaten Purworejo memiliki potensi pengembangan wilayah pesisir yang cukup besar dengan garis pantai sepanjang 21 km. Hanya saja, salah satu masalah yang serius bagi lingkungan di sepanjang pesisir pantai Kab. Purworejo adalah pencemaran sampah yang berasal dari beberapa sumber. Oleh karena itu, Ilmu Lingkungan berupaya untuk melibatkan mahasiswa agar dapat berkontribusi melalui Kuliah Kerja Lapangan ini. Kegiatan ini didampingi oleh Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin, S.Kel., M.Sc.. Prof. Dr. Ig. L. Setyawan Purnama, M.Si., dan Dr. Rika Harini, S.Si., MP.
Minggu, 2 Juni 2024, Program Studi Ilmu Lingkungan laksanakan praktikum lapangan di Yogyakarta. Didampingi oleh dua dosen senior, Prof. Dr. Suratman, M.Sc. dan Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si., mahasiswa mengunjungi 5 site yaitu Gunung Merapi, Tugu, Keraton, Panggung Krapyak, Bantul Graben, dan Pantai Parangtritis. Kegiatan ini diikuti oleh 33 mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan, selain itu banyak mahasiswa dari program studi lainnya, antara lain 3 mahasiswa Doktor Ilmu Lingkungan, 12 mahasiswa Minat Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana, dan 4 mahasiswa Doktor Ilmu Geografi. Praktik Lapangan ini dalam rangka pendalaman materi Mata Kuliah Ekologi Bentang Lahan serta Tata Ruang dan Evaluasi Lahan.
Menjawab tantangan dan peluang pendidikan yang lebih luas, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan mengadakan rapat koordinasi pada Rabu, 8 Mei 2024. Diadakan secara bauran, rapat dihadiri pengelola prodi, mahasiswa aktif dan alumni.
(Dokumentasi Rapat)
Dalam rapat, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan bersama alumni membahas beberapa kegiatan yang rencananya dilaksanakan tahun ini. Dimulai dari pengorganisasian ikatan keluarga ilmu lingkungan hingga mengadakan pertemuan dan kerjasama dengan komunitas lingkungan lain. Kerjasama kemitraan program studi, alumni dan komunitas lingkungan ini merupakan bentuk implementasi Poin SDGs -17 (Partnerships for The Goals). Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan tujuan pendidikan yang lebih luas. Kegiatan kolaborasi nantinya akan berupa sarasehan, seminar baik luring/daring ataupun forum lainnya yang membahas tentang isu-isu lingkungan yang menjadi prioritas dunia. Selaras dengan perencanaan yang matang, program studi berharap kegiatan nantinya dapat terlaksana dengan lancar dan berhasil memberi manfaat untuk semua.
6 Mei 2024, Fianika Yuniasari, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan melaksanakan Ujian Komprehensif atau bisa disebut Seminar Proposal. Mengangkat tema tentang “Emisi Gas Rumah Kaca”, animo peserta seminar proposal ini sangat banyak. Total 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa dari Ilmu Lingkungan, Pengelolaan Lingkungan, maupun Geografi.
(Dokumentasi Ujian Komprehensif)
Mengambil site lokasi di Kabupaten Kulonprogo, Fia membahas strategi pengelolaan sampah untuk pengurangan emisi gas rumah kaca. Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca merupakan isu yang penting pada saat ini. Penyumbang emisi gas rumah kaca secara global berasal dari berbagai sektor diantaranya adalah energi, industri, pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, transportasi serta dari sampah.
International Training Course ke-16 International Research Center on Karst (ICRK) di Institute of Karst Geology, Chinese Academi of Geological Scienses telah selesai dilangsungkan 15-28 April 2024 di China. Salah satu momen membanggakan disela-sela kegiatan, Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. ditetapkan menjadi salah satu Consultant Member of International Research Center on Karst UNESCO. Sebagai individu yang dianggap memiliki kapabilitas baik keahlian maupun pengalaman dalam hal pengelolaan, penelitian maupun perlindungan terhadap karst menjadi alas an penyerahan sertifikat tersebut.
Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan, Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. dan Mahasiswa Doktor Ilmu Lingkungan, Melania Hanny, ikuti International Training Course “Karst & Climate Change” di China pada tanggal 15-27 April 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh International Research Center on Karst (IRCK), UNESCO dan Secretariat of The Institute of Karst Geology, Chinese Academy of Geological Science. Dikemas dengan kegiatan indoor dan outdoor, training dilaksanakan di tiga tempat yaitu Beijing, Wuhan dan Guilin.
4 Maret 2024, Program Studi S3 Ilmu Lingkungan dan S3 Ilmu Geografi adakan kegiatan Outbound dan Capacity Building. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Family Gathering yang diikuti oleh seluruh mahasiswa doktoral.
(Dokumentasi Kegiatan Outbound)
Outbound dan Capacity Building diadakan sebagai sarana refreshing yang dapat membuat mahasiswa bersemangat Kembali untuk menyelesaikan studi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan berbagai permainan seru yang bermanfaat untuk meningkatan hubungan kerjasama, kreativitas, strategi, sinergi, kekompakan tim, kepemimpinan dan integritas. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat kemampuan individu dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk memecahkan suatu masalah. Melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan mampu menghidupkan motivasi dan kapasitas diri mahasiswa serta meningkatkan kerjasama di antara mereka.
Memasuki perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana dan Doktor Ilmu Geografi Fakultas Geografi berkolaborasi mengadakan kegiatan family gathering. Kegiatan yang dilaksanakan di Bandungan, Kabupaten Semarang pada hari Minggu, 3 Maret 2024 ini sekaligus menjadi acara sambutan bagi mahasiswa baru dan pengenalan program studi. Kegiatan ini didampingi oleh beberapa dosen pengajar dan pengurus prodi, diantaranya Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Lingkungan, Dr. Margaretha Widyastuti, M.T. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Geografi, serta koordinator jaminan mutu kedua prodi terkait yakni Dr. Sudaryatno, M.Si. dan Dr. Rika Harini, S.Si., M.P.