Field Study S3 Ilmu Lingkungan: Pengelolaan Ekowisata Berkelanjutan sebagai Upaya Konservasi Sumberdaya Alam di Banyuwangi dan Bali

Awal Juli, tanggal 1-6 Juli 2023, Program Studi S3 Ilmu Lingkungan mengadakan kuliah lapangan atau field study dengan tema “Pengelolaan Lingkungan Berbasis Ekowisata Berkelanjutan sebagai Upaya Konservasi Sumberdaya Alam di Banyuwangi dan Bali”. Memilih Stopsite di De Djawatan, Sadengan, Ngagelan, Kawah Ijen, Universitas Udayana, dan Uluwatu Temple, Prodi S3 Ilmu Lingkungan mengkaji pemanfaatan, perencanaan dan pengelolaan ekowisata tersebut untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

Stopsite pertama yaitu De Djawatan, berlokasi di Benculu Cluring, Kabupaten Banyuwangi. De Djawatan merupakan suatu hutan wisata dengan vegetasi berupa pepohonan trembesi yang juga ditumbuhi oleh tumbuhan epifit. Stopsite kedua yaitu Sadengan yang berlokasi di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Sadengan merupakan savanna buatan sebagai tempat feeding ground bagi satwa-satwa yang ada disana. Satwa tersebut diantaranya banteng, rusa, babi hutan, dsb. Stopsite ketiga yaitu Ngagelan yang berlokasi di Pantai Banyuwangi. Tempat ini merupakan tempat konservasi berupa penangkaran dan penetasan penyu.

Stopsite keempat yaitu Kawah Ijen. Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang terletak di puncak Gunung Ijen. Kawah ini memiliki kedalaman hingga 200 m dan luas yang mencapai 5.466 Hektar. Stopsite kelima yaitu Universitas Udayana. Di stopsite kelima ini melakukan kegiatan sharing bersama Program Studi S3 Ilmu Lingkungan di Universitas Udayana. Kegiatan tersebut membahas strategi percepatan studi mahasiswa dengan tetap mempertahankan kualitas lulusan yang unggul. Stopsite terakhir yaitu Uluwatu Temple. Pura tersebut terletak di wilayah Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pura ini memiliki keunikan karena lokasinya  berada di atas ajungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut.

Field study ini menggunakan pendekatan abiotic, biotik, serta kultur dalam melakukan pengamatan. Kajian aspek abiotik diantaranya berkaitan dengan deskripsi karakteristik lingkungan fisik, analisa kesesuaian lahan untuk wisata, analisaketersediaan fasilitas kebersihan lingkungan, dan analisa pengelolaan ekowisata. Pada aspek biotik berkaitan dengan inventarisasi komposisi vegetasi dan inventarisasi komposisi fauna di lokasi ekowisata. Sedangkan untuk kajian aspek sosial berkaitan dengan kelembagaan, mitigasi bencana dan persepsi masyarakat, serta valuasi ekonomi (WTA dan WTP) ekowisata. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mendalami kajian tersebut sebagai media pendukung penyelesaian tugas akhir.

Video kegiatan bisa diakses di https://instagram.com/ilmulingkungan.ugm?igshid=MmIzYWVlNDQ5Yg==

Penulis: Ulyn, Utia