• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
Universitas Gadjah Mada
  • BERANDA
  • PROGRAM MAGISTER
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PEMETAAN
      • MATA KULIAH
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
  • PROGRAM DOKTOR
    • PROFIL
    • PENDAFTARAN
    • KURIKULUM
      • PERKULIAHAN
      • TUGAS AKHIR
    • AKADEMIK
      • KALENDER AKADEMIK DAN JADWAL UJIAN
      • LAYANAN AKADEMIK MAHASISWA
      • AKREDITASI PRODI
    • RISET/PUBLIKASI
  • KONTAK
  • Beranda
  • Berita
  • Menyingkap Ancaman Intrusi Air Laut di Wilayah Pesisir Kabupaten Pemalang

Menyingkap Ancaman Intrusi Air Laut di Wilayah Pesisir Kabupaten Pemalang

  • Berita
  • 22 Juli 2025, 14.29
  • Oleh: muhammad.ulyn.n
  • 0

Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan telah menyelesaikan penelitian lapangan komprehensif untuk menganalisis fenomena intrusi air laut terhadap kualitas air tanah di wilayah pesisir Kabupaten Pemalang. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang berlangsung pada tanggal 14–17 Juli 2025 ini dilakukan melalui pengambilan data di empat kecamatan strategis yakni Kecamatan Pemalang, Taman, Petarukan, dan Ulujami, yang merepresentasikan karakteristik beragam wilayah pesisir Kabupaten Pemalang.

(Dokumentasi Kegiatan)

Intrusi air laut merupakan salah satu ancaman tersembunyi yang mengancam keberlanjutan sumber daya air di wilayah pesisir Indonesia. Air tanah di kawasan pesisir memiliki fungsi vital dalam menunjang kebutuhan hidup masyarakat, namun masuknya air laut ke dalam lapisan air tanah dapat secara signifikan menurunkan kualitas air dan membahayakan kesehatan serta ketahanan air masyarakat pesisir. Permasalahan ini diperparah oleh aktivitas antropogenik seperti eksploitasi air tanah secara berlebihan, perubahan tata guna lahan, dan tekanan pembangunan di wilayah pesisir. “Penelitian ini menjadi langkah awal untuk memahami krisis tersembunyi di bawah tanah, air bersih yang perlahan tercemar oleh laut,” ungkap Koordinator Tim Peneliti, menekankan urgensi kajian ilmiah yang mendalam untuk memahami dinamika hidrogeologis di wilayah pesisir.

Metodologi penelitian yang diterapkan menggunakan pendekatan scientific yang terstruktur melalui pengukuran kualitas air dengan pengambilan sampel dari sumur gali dan sumur bor menggunakan alat Water Checker Multiparameter untuk mengukur parameter kunci seperti salinitas, Total Dissolved Solids (TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), dan pH, serta penggunaan GPS untuk dokumentasi spasial yang akurat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola sebaran dan tingkat keparahan intrusi air laut serta mengkaji dampak intrusi terhadap kualitas air tanah di wilayah pesisir Kabupaten Pemalang. “Kondisi lapangan menunjukkan variasi signifikan dalam kualitas air tanah, yang mencerminkan besarnya tantangan yang dihadapi masyarakat pesisir,” ujar salah satu anggota tim peneliti. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran ilmiah mengenai kondisi aktual air tanah di wilayah pesisir serta menjadi dasar rekomendasi kebijakan pengelolaan air yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan masyarakat, termasuk menyediakan informasi awal tentang potensi pencemaran air tanah akibat intrusi air laut dan memberikan rekomendasi pemanfaatan air bersih secara berkelanjutan di daerah pesisir.

(Dokumentasi Kegiatan)

Kegiatan penelitian ini secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6 mengenai Clean Water and Sanitation melalui upaya memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan untuk semua, serta SDG 14 tentang Life Below Water dalam konteks perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut dan pesisir. Penelitian ini juga mendukung SDG 13 Climate Action melalui upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim pada sumber daya air pesisir. “Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan untuk kebijakan perlindungan sumber daya air yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

Penulis: Tim KKL

Tags: ilmu lingkungan praktik lapangan SDG 13 SDG 14 SDG 6 SDGs

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (+62) 858-6655-3174
Email: ilmulingkungan.pasca@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY